RUU TNI: Kontroversi, Dampak, dan Proyeksi Masa Depan
Rancangan Undang-Undang tentang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) lagi jadi topik panas di Indonesia. RUU ini merupakan revisi dari UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI, dan banyak pihak menilai ada beberapa pasal yang kontroversial. Ada yang mendukung, tapi nggak sedikit juga yang khawatir bakal mengubah hubungan antara militer dan sipil di negeri ini.
Apa Saja Poin-Poin Penting dalam RUU TNI?
Berikut beberapa hal utama dalam revisi RUU TNI yang menuai pro dan kontra:
- TNI Bisa Masuk ke Jabatan Sipil Lebih Banyak Sebelumnya, prajurit aktif hanya bisa menduduki jabatan di 10 kementerian/lembaga, tapi dalam RUU baru ini jumlahnya bertambah jadi 16. Beberapa tambahan baru termasuk Kejaksaan Agung, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP). Ini memunculkan kekhawatiran bahwa militer akan kembali ke era dwifungsi, di mana mereka nggak cuma fokus pada pertahanan, tapi juga masuk ke ranah sipil.
- Proses Pembahasan yang Tertutup Salah satu yang bikin publik gerah adalah proses pembahasan RUU ini yang terkesan tertutup. Panitia Kerja (Panja) DPR membahasnya di Hotel Fairmont Jakarta pada 14-15 Maret 2025, tanpa banyak melibatkan masyarakat. Padahal, ini undang-undang yang bakal berdampak besar pada sistem pemerintahan kita.
- Dampak terhadap Reformasi Militer Sejak Reformasi 1998, TNI sudah mengalami banyak perubahan agar lebih profesional dan nggak lagi terlibat dalam urusan sipil. Namun, dengan adanya perubahan di RUU ini, ada kekhawatiran bahwa supremasi sipil dalam tata kelola negara bisa terganggu.
Reaksi Publik dan Para Ahli
Banyak aktivis dan akademisi yang menyatakan penolakan terhadap beberapa ketentuan dalam RUU ini. Amnesty International Indonesia, misalnya, menilai revisi ini bisa membuka peluang bagi militerisme dalam pemerintahan sipil. Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan juga mengingatkan bahwa TNI seharusnya tetap fokus pada pertahanan negara.
Namun, di sisi lain, beberapa pihak di DPR dan pemerintah justru mendukung. Mereka berargumen bahwa penempatan prajurit aktif di jabatan sipil tertentu diperlukan demi kepentingan nasional dan keamanan. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sendiri menyebut perubahan ini bertujuan memperkuat sinergi antara sipil dan militer.
Jika RUU TNI Disahkan, Apa Dampaknya?
Kalau RUU ini benar-benar jadi undang-undang, beberapa dampak yang mungkin terjadi antara lain:
- Peran TNI di Jabatan Sipil Semakin Besar
Dengan lebih banyaknya jabatan sipil yang bisa diisi prajurit aktif, batas antara ranah militer dan sipil bisa makin kabur. - Peluang Profesional Sipil Bisa Berkurang
Jabatan yang sebelumnya bisa diisi oleh profesional sipil mungkin akan lebih banyak ditempati oleh prajurit TNI, sehingga peluang warga sipil dalam pemerintahan bisa berkurang. - Kritik dari Organisasi HAM Meningkat
Amnesty International dan berbagai organisasi hak asasi manusia kemungkinan besar akan terus mengkritik aturan ini sebagai kemunduran dalam reformasi demokrasi.
So, what’s the point?
RUU TNI adalah isu yang sensitif dan butuh pembahasan yang lebih terbuka serta melibatkan masyarakat luas. Keputusan yang diambil harus benar-benar mempertimbangkan kepentingan demokrasi dan supremasi sipil, bukan hanya kepentingan segelintir pihak.
Gimana menurut kamu? Apakah kamu mendukung atau menolak revisi RUU TNI? Yuk, diskusi di kolom komentar!
Solusi Digitalisasi Bisnis dari Nawatara Tech
Buat kamu yang pengen punya website tapi nggak mau ribet, MauWebBisnis dari Nawatara Tech siap bantu! Kami bikin website yang profesional, cepat, dan gampang dikelola. Mulai dari Landing Page sampai Website Sistem Otomatis, semua bisa disesuaikan dengan kebutuhan bisnis kamu.
Jadi, daripada terus-terusan terjebak di marketplace, lebih baik ambil langkah besar buat punya website sendiri. Saatnya bisnis kamu lebih stabil, lebih untung, dan lebih siap bersaing!
💡 Yuk, digitalisasikan bisnis kamu bareng Nawatara Tech! 🚀 Dapatkan DISINI!
Penulis: Dikaku
Baca Juga: Danantara: Proyek Ambisius Prabowo untuk Masa Depan Indonesia
Berlangganan Saluran WhatsApp: WA Channel
Join Community Sekarang: Nawatara Community
Post Comment