Banjir Besar Melanda Bekasi: Ribuan Warga Terjebak

“Kami ga sempat nyelamatin barang. Cuma bisa ambil dokumen penting terus naik ke lantai dua. Itu pun akhirnya harus dievakuasi pakai perahu” Ujarnya.
Hujan deras sejak Senin malam (3/3/2025) hingga Selasa pagi (4/3/2025) bikin Bekasi porak-poranda! Banjir setinggi lima meter merendam rumah warga, jalanan berubah jadi sungai, dan ribuan orang terpaksa mengungsi. Situasi makin parah, listrik padam, air bersih sulit didapat. Apa yang sebenarnya terjadi? Simak laporan lengkapnya!
Bekasi: Banjir Makin Meluas, Warga Terjebak
Bekasi jadi daerah paling parah terdampak banjir kali ini. Beberapa perumahan seperti Pondok Gede Permai, Kemang Pratama, Harapan Indah, dan Duren Jaya tenggelam dalam genangan air setinggi 1,5 hingga 2 meter. Banyak warga yang ga sempat menyelamatkan barang-barangnya dan terpaksa dievakuasi pakai perahu karet.
Menurut Siti (45), warga Perumahan Pondok Gede Permai, air mulai masuk ke rumahnya sekitar pukul 02.00 WIB. “Kami ga sempat nyelamatin barang. Cuma bisa ambil dokumen penting terus naik ke lantai dua. Itu pun akhirnya harus dievakuasi pakai perahu,” ujarnya.
Jalanan utama seperti Jalan Raya Kalimalang dan Jalan Jenderal Sudirman juga lumpuh total. Air yang menggenang setinggi lutut hingga pinggang orang dewasa bikin kendaraan mogok di tengah jalan, bikin macet parah. Ga sedikit pengendara yang terpaksa mendorong motornya sambil basah kuyup.

Listrik Padam, Air Bersih Langka
Banjir Ga cuma bikin jalanan lumpuh, tapi juga berdampak ke pasokan listrik dan air bersih. Beberapa wilayah di Bekasi mati listrik sejak dini hari tadi karena PLN sengaja memutus aliran untuk menghindari korsleting. Warga pun kesulitan mendapatkan air bersih karena pompa air ga bisa digunakan.
Jakarta Ikut Terendam: 77 RT Kena Dampak
Ga cuma Bekasi, Jakarta juga terdampak banjir. BPBD Jakarta mencatat hingga pukul 07.00 WIB, 77 RT terendam air, dengan Jakarta Selatan, Timur, dan Barat sebagai wilayah paling parah. Ketinggian air di beberapa titik bahkan mencapai 1,7 meter. Akibatnya, lebih dari 1.200 warga Jakarta harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Upaya Evakuasi dan Bantuan Darurat
Tim SAR dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan terus mengevakuasi warga yang masih terjebak banjir. Perahu karet dikerahkan ke berbagai titik sejak dini hari, sementara dapur umum mulai beroperasi di posko pengungsian. Sayangnya, banyak warga mengeluhkan sulitnya mendapatkan makanan dan air bersih.
Pemerintah daerah dan organisasi sosial mulai menyalurkan bantuan berupa makanan siap saji, selimut, dan obat-obatan. Tapi, masih banyak daerah yang aksesnya terputus, sehingga bantuan belum bisa maksimal.
Cegah Banjir Sebelum Terjadi!
Banjir kali ini jadi pengingat penting soal kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem. Salah satu solusi yang bisa diterapkan untuk mencegah kejadian serupa adalah Smart Monitoring Pompa Banjir. Dengan teknologi ini, sistem pompa bisa dipantau secara real-time, memungkinkan pihak berwenang merespons lebih cepat terhadap perubahan cuaca dan ketinggian air. Sensor canggih akan memberikan informasi akurat tentang kondisi air dan cuaca, sehingga pompa bisa diaktifkan lebih awal atau aliran air bisa dialihkan sebelum banjir meluas.

Implementasi Smart Monitoring Pompa Banjir bisa menjadi langkah efektif untuk mengurangi dampak banjir di masa depan. Dengan solusi inovatif seperti ini, Jakarta dan sekitarnya diharapkan dapat mengurangi risiko banjir dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi warganya.
Dapatkan solusi terbaik untuk transformasi digital hanya di www.nawatara.com
Penulis: Dikaku
Baca Juga: 5 Wilayah Jakarta yang Selalu Siap ‘Tenggelam’ Saat Hujan!
Berlangganan Saluran WhatsApp: WA Channel
Join Community Sekarang: Nawatara Community
Post Comment